File:Eksotika Candi Belahan.jpg
Original file (3,201 × 2,134 pixels, file size: 3.99 MB, MIME type: image/jpeg)
Captions
Summary
editDescriptionEksotika Candi Belahan.jpg |
Bahasa Indonesia: Situs terpenting peninggalan Kerajaan Airlangga yang bernama Candi Belahan atau masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Sumber Tetek.
Candi Belahan terletak di suatu desa terpencil di Pasuruan. Secara administrasi, candi bersejarah ini masuk dalam kawasan Desa Wonosuryo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mengingat lokasinya yang berada di lereng Gunung Pananggungan, perjalanan menuju Candi Belahan tidaklah mudah, karena harus melewati jalan desa yang rusak, berliku, dan terjal. Menurut catatan sejarah masa kedinastian di Indonesia, Candi Belahan merupakan bangunan cagar budaya peninggalan Kerajaan Airlangga yang termasyur di Jawa Timur. Candi ini dibangun sebagai petirtaan, tempat pertapaan Prabu Airlangga beserta kedua permaisurinya, yaitu Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Awalnya pada Candi Belahan terdapat arca yang diyakini sebagai arca Prabu Airlangga yang berwujud Dewa Wisnu dengan empat tangan, yaitu tangan kiri bagian belakang memegang sangka, sedangkan tangan kanan belakang menggenggam cakra, semacam senjata berupa roda bergerigi yang dapat mengakhiri segala kehidupan. Sementara kedua tangan yang lain membentuk sifat mudra, tulus bersemedi. Namun arca tersebut telah lama runtuh, dan hanya meninggalkan relungnya saja. Tepat di bawah arca Prabu Airlangga terdapat dua arca unik yang menggambarkan dua permaisuri, Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Keunikan kedua arca tersebut terletak pada sumber mata air yang keluar dari payudara. Mata air dari payudara ini merupakan simbol amarta, air yang dipercaya mampu memberikan kekuatan, penyembuhan, dan bagi yang meminum airnya, dapat memberikan khasiat awet muda. Meski Jawa Timur dilanda musim kemarau berkepanjangan, air dari petirtaan Candi Belahan tetap mengalir dan jatuh ke kolam berukuran 4×10 meter yang berada tepat di bawahnya. Candi Belahan merupakan salah satu peninggalan masa kedinastian di Indonesia yang merepresentasikan tingginya nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat nusantara. Kekayaan ini sudah sepatutnya dijaga dan dilestarikan, sebagai aset yang tak ternilai harganya. Dibuka setiap hari, situs bersejarah Candi Belahan kerap dikunjungi oleh mahasiswa dan peneliti asing yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Kerajaan Airlangga, salah satu kerajaan besar Jawa Timur yang harus terpecah menjadi dua bagian karena perebutan kekuasaan. |
Date | |
Source | Own work |
Author | Ivuvisual |
Licensing
edit- You are free:
- to share – to copy, distribute and transmit the work
- to remix – to adapt the work
- Under the following conditions:
- attribution – You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- share alike – If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same or compatible license as the original.
This photo was uploaded to Wikimedia Commons as part of a photography contest WikiKaleidoskop
organized by Wikimedia Indonesia with the support of the Wikimedia Foundation. |
File history
Click on a date/time to view the file as it appeared at that time.
Date/Time | Thumbnail | Dimensions | User | Comment | |
---|---|---|---|---|---|
current | 10:52, 31 August 2021 | 3,201 × 2,134 (3.99 MB) | Ivuvisual (talk | contribs) | Uploaded own work with UploadWizard |
You cannot overwrite this file.
File usage on Commons
There are no pages that use this file.
File usage on other wikis
The following other wikis use this file:
- Usage on en.wikipedia.org
Metadata
This file contains additional information such as Exif metadata which may have been added by the digital camera, scanner, or software program used to create or digitize it. If the file has been modified from its original state, some details such as the timestamp may not fully reflect those of the original file. The timestamp is only as accurate as the clock in the camera, and it may be completely wrong.
Camera manufacturer | Canon |
---|---|
Camera model | Canon EOS-1D Mark II |
Exposure time | 1/60 sec (0.016666666666667) |
F-number | f/13 |
ISO speed rating | 200 |
Date and time of data generation | 10:35, 24 October 2019 |
Lens focal length | 68 mm |
Author | Tan king tiong Alvin |
Software used | Adobe Lightroom 6.3.0 (Android) |
File change date and time | 16:14, 18 August 2021 |
Exposure Program | Manual |
APEX shutter speed | 5.906891 |
APEX aperture | 7.400879 |
APEX exposure bias | 0 |
Maximum land aperture | 4 APEX (f/4) |
Metering mode | Pattern |
Flash | Flash did not fire, compulsory flash suppression |
Lens used | 28.0-105.0 mm |
Serial number of camera | 247081 |
Date and time of digitizing | 17:35, 24 October 2019 |