Commons:Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau

Examples

Masjid Rao Rao, Tanah Datar (c. 1900-an)

Jam Gadang (c. sebelum 1942)

Majalah Aboean Goeroe-Goeroe, Mei 1927

Surat kabar El Adab No. 50

Majalah Annoer No. 12/1932

Majalah Berita Adat No. 2/1935


All media files (401)

Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau atau PDIKM adalah salah satu museum di Sumatera Barat yang terletak di Kota Padang Panjang. Museum ini berisikan beragam informasi dan koleksi mengenai kebudayaan Minangkabau, baik berupa dokumentasi audio maupun visual.

Sejarah pendirian edit

Hal utama yang melatarbelakangi pendirian PDIKM salah satunya adalah adanya asumsi bahwa masyarakat Minangkabau tidak memiliki bukti-bukti sejarah tertulis yang baik, karena orang Minang terbiasa dengan budaya tutur yang diturunkan turun temurun; pada kenyataannya memang dokumentasi tentang Minangkabau lebih banyak ditemui di luar Minangkabau, misalnya di Museum Nasional Indonesia, Jakarta atau Museum Leiden, Belanda. Berangkat dari kesadaran untuk melestarikan dan mendekatkan dokumen tentang kebudayaan Minangkabau dengan orang Minangkabau itu sendiri, Bustanil Arifin, Mantan Menteri Koperasi Republik Indonesia pada masa Orde Baru, berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga non-profit berupa wadah untuk menghimpun berbagai dokumen dan informasi tentang kebudayaan Minangkabau. Abdul Hamid, yang hampir sepanjang hidupnya pengabdi pendidikan di Sumatera Barat, diminta perhatiannya untuk menjajaki didirikannya lembaga ini, dan kemudian pada 8 Januari 1988 didirikanlah Yayasan Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (YDIKM).

Seiring perjalanan waktu, atas kesepakatan Yayasan Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau dengan Pemerintah Kota Padang Panjang maka pengelolaan PDIKM dialihkan dari YDIKM kepada Pemerintah Kota Padang Panjang dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata. Hal ini untuk menjamin pengelolaan yang lebih baik, baik dalam hal materi, manajemen, maupun sumber daya manusia pengelolanya.

Koleksi edit

  • 1.900 jilid salinan buku dan majalah terbitan sebelum tahun 1942;
  • Sekitar 1.500 judul buku terbitan setelah tahun 1950 sumbangan masyarakat dan setumpuk besar kliping berbagai koran dan majalah;
  • 90 album foto;
  • 500 foto dalam bingkai besar dan kecil;
  • 142 reel mikrofilm positif, isinya berupa naskah-naskah lama, koran-koran yang terbit sebelum Perang Dunia II, dan sebagainya; untuk membaca mikrofilm tersebut PDIKM sudah memiliki alat baca mikrofilm 35 mm positif atau negatif lengkap dengan alat penunjang lainnya.
  • Sekitar 600 kaset yang isinya mulai dari nyanyian cerita klasik Minangkabau seperti saluang, rebab, dan sebagainya sampai kepada lagu pop Minang;
  • Sekumpulan replika alat musik tradisional Minangkabau.

Kerja sama Wikimedia dan PDIKM edit

Pada saat Wikimedia Indonesia mengajak kerja sama PDIKM untuk mendigitalisasikan naskah-naskah, PDIKM terbuka untuk membuka ratusan naskah-naskah yang tersimpan di dalamnya. Hal ini mempercepat proses penandatanganan perjanjian kerja sama dan memulai proses digitalisasi. Seperti beberapa museum lain di Indonesia, PDIKM memiliki ribuan lembar salinan majalah dan naskah yang bertema Minangkabau dan budaya lokal yang mempu memperkaya konten-konten di internet dengan mengubahnya dalam bentuk digital.

Salah satu koleksi yang telah didigitalisasi dari PDIKM adalah Majalah Aboean Goeroe-Goeroe.

Pentingnya koleksi PDIKM di Commons edit

Saat ini, tidak banyak ditemukan naskah-naskah Minangkabau di internet dalam lisensi bebas yang memudahkan pengguna dari Indonesia maupun luar negeri, yang tertarik dengan Minangkabau, mengakses koleksi-koleksi tersebut. Wikimedia Indonesia berupaya membawa naskah-naskah yang hak cipta sudah kedaluwarsa ke internet dengan harapan naskah-naskah tersebut dapat membangkitkan polularitas Minangkabau yang religius dan berbudaya timur ke ranah internet yang luas. Hal ini kemudian menyemangati generasi muda Minangkabau agar lebih mencintai dan menjaga budaya leluhur mereka dengan baik hingga dapat diwariskan kepada generasi-generasi setelah mereka.

Jelajahi koleksi PDIKM edit

Untuk menjelajahi koleksi PDIKM yang telah didigitalisasi, kunjungi Category:Scanned from Minangkabau Culture Documentation and Information Center.

 
Jam Gadang di Bukittinggi sebelum 1942

Pers edit